Kembali

Admin

05 Oktober 2025
sentra-pembibitan-pohon-konservasi

Sentra Pembibitan Pohon Konservasi

Program Sentra Pembibitan Pohon Konservasi dirancang untuk memperkuat ketersediaan bibit tanaman konservasi sekaligus mendorong kemandirian masyarakat dalam pelestarian keanekaragaman hayati. Kegiatan ini berfokus pada penguatan kelembagaan, penyiapan sarana, proses pembibitan, serta pelaporan dan evaluasi yang terukur.

Tahap awal dimulai dengan perencanaan pembentukan kelompok tani pembibit tanaman konservasi. Melalui identifikasi calon anggota, penyusunan struktur organisasi, dan pembagian peran, kelompok dibekali tugas yang jelas agar pelaksanaan pembibitan berjalan efektif dan akuntabel.

Selanjutnya dilakukan pembuatan Sentra Pembibitan Pohon Konservasi sebagai pusat kegiatan. Fasilitas meliputi area semai, media tanam, naungan, serta penyimpanan peralatan. Penataan alur kerja di sentra ditujukan untuk memudahkan perawatan harian dan memastikan kualitas bibit yang dihasilkan.

Kegiatan pembibitan pohon konservasi meliputi seleksi benih, penyemaian, pemeliharaan rutin (penyiraman, pemupukan, penyiangan), serta pemilahan bibit siap tanam. Prosedur ini disusun agar bibit memiliki vigor yang baik dan siap dialokasikan untuk kebutuhan rehabilitasi atau penanaman di wilayah prioritas konservasi.

Di akhir siklus, laporan dan evaluasi program disusun untuk menilai capaian dan kendala di setiap tahap. Hasil evaluasi menjadi dasar perbaikan berkelanjutan, termasuk penyesuaian target produksi bibit, peningkatan kapasitas kelompok tani, dan optimalisasi operasi sentra pembibitan.

Pada aspek tata kelola, disusun SOP dan jadwal kerja harian hingga mingguan yang mencakup pembagian tugas, rotasi pemeliharaan, dan standar perawatan bibit. Langkah ini memastikan proses pembibitan berjalan konsisten dan mudah diaudit sesuai perencanaan kelompok tani.

Jumlah Bibit Sentra Pembibitan

Seluruh proses dicatat dalam log produksi bibit per batch, termasuk jumlah semai, persentase kecambah, tingkat kelangsungan hidup, dan kriteria bibit siap tanam. Data ini menjadi bahan utama dalam laporan dan evaluasi program untuk menilai efektivitas tiap tahapan pembibitan.