
Perlindungan Keanekaragaman Hayati di Area Buffer Zone dan Telaga I Nyoman Sukadana
Program perlindungan keanekaragaman hayati di Area Buffer Zone dan Telaga I Nyoman Sukadana difokuskan pada dua pilar utama: monitoring dan evaluasi program, serta upaya peningkatan indeks keanekaragaman hayati. Seluruh kegiatan disusun agar saling melengkapi dan memberikan dampak langsung pada pemulihan serta penjagaan kualitas ekosistem setempat.
Monitoring dan evaluasi program dilaksanakan melalui pemantauan berkala terhadap flora dan fauna yang mendiami kawasan buffer zone dan telaga. Kegiatan monitoring flora dan fauna ini meliputi pencatatan kemunculan spesies, kecenderungan kelimpahan, serta kondisi habitat sebagai indikator kesehatan ekosistem.
Data hasil monitoring kemudian dianalisis untuk menilai efektivitas pelaksanaan program dari waktu ke waktu. Temuan lapangan menjadi dasar evaluasi, sekaligus rujukan utama untuk penyesuaian strategi pengelolaan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih tepat dan berbasis bukti.
Upaya peningkatan indeks keanekaragaman hayati difokuskan melalui kegiatan pelepasliaran ikan di Telaga I Nyoman Sukadana. Pelepasliaran ini dirancang untuk memperkaya komponen fauna perairan dan mendukung keseimbangan rantai makanan, yang pada akhirnya berkontribusi terhadap kestabilan ekosistem telaga.
Pelaksanaan pelepasliaran dilakukan secara terencana dengan memperhatikan kesiapan lokasi dan tahapan pemantauan pasca-pelepasliaran. Melalui pengawasan lanjutan, respon ekosistem terhadap penambahan populasi ikan dapat dievaluasi sehingga manfaat ekologisnya terukur dan berkelanjutan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai keberhasilan program perlindungan keanekaragaman hayati di Buffer Zone dan Telaga I Nyoman Sukadana, diagram line chart berikut menampilkan berbagai indikator keanekaragaman hayati (nilai H' dan jumlah individu) sejak tahun 2021. Data ini menunjukkan keberhasilan program dalam meningkatkan keragaman spesies dan kestabilan komunitas di kawasan tersebut.
Grafik H' (Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener) Avifauna Kawasan Buffer Zone
Grafik Peningkatan Jumlah Individu Avifauna Kawasan Buffer Zone
Grafik H' (Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener) Mamalia Kawasan Buffer Zone
Grafik Peningkatan Jumlah Individu Mamalia Kawasan Buffer Zone
Grafik H' (Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener) Insecta Kawasan Buffer Zone
Grafik Peningkatan Jumlah Individu Insecta Kawasan Buffer Zone
Grafik H' (Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener) Herpetofauna Kawasan Buffer Zone
Grafik Peningkatan Jumlah Individu Herpetofauna Kawasan Buffer Zone
Pada avifauna, nilai H' (Indeks Keanekaragaman Shannon–Wiener) meningkat dari 2,69 (2021) menjadi 3,24 (2025), mencerminkan komunitas burung yang semakin beragam dan merata; jumlah individunya juga naik dari 793 (2021) menjadi 1.024 (2025). Capaian ini terkait kegiatan monitoring flora dan fauna yang menjaga kualitas habitat di buffer zone dan tepian telaga, serta dukungan kestabilan ekosistem dari pelepasliaran ikan.
Pada mamalia, nilai H' bertambah dari 1,09 (2021) menjadi 1,29 (2025) dan jumlah individu meningkat dari 355 (2021) menjadi 820 (2025). Monitoring berkala terhadap tanda kehadiran, jalur jelajah, dan kondisi habitat digunakan untuk menyesuaikan pengelolaan di lapangan.
Pada insecta, nilai H' naik dari 2,38 (2021) menjadi 3,24 (2025), sementara jumlah individu bertambah dari 213 (2021) menjadi 552 (2025). Hal ini menandakan kualitas vegetasi bawah dan tepian perairan yang baik, selaras dengan pemantauan rutin.
Pada herpetofauna, nilai H' meningkat dari 2,40 (2021) menjadi 3,05 (2025) dan jumlah individu naik dari 378 (2021) menjadi 762 (2025). Perbaikan mikrohabitat—termasuk kelembapan dan ketersediaan refugia—serta kondisi perairan telaga yang stabil turut mendukung tren positif ini.
Dengan keterpaduan antara monitoring-evaluasi dan pelepasliaran ikan, program ini menargetkan terjadinya peningkatan indeks keanekaragaman hayati secara bertahap sekaligus menjaga fungsi ekologis Area Buffer Zone dan Telaga I Nyoman Sukadana tetap optimal.